11/11/12

Si Lemah yang Tak Lengah...

Usaha yang telah kulakukan selama ini memang sesulit mempertahankan cahaya lilin ditengah badai. Lilin yang cahayanya terkoyak angin-angin nakal di sekitarnya. Menjaga cahayanya, melindungi sumbu apinya dengan sepenuh hati. Sambil berharap angin-angin nakal itu akan pergi. Berharap, hanya bisa berharap. Siapa yang tahu kalau mereka benar-benar tega membuat lilinku mati, mengubahnya menjadi asap tak berbekas. 

Aku tak mau lilinku mati. Aku takut gelap. Aku tak punya cahaya lain selain lilinku. Aku tak akan bisa menemukan jalan keluar tanpa lilinku. Aku tak akan bisa melihat dengan jelas tanpa lilinku. Andai saja kalian tahu, wahai angin-angin nakal, lilinku adalah hidupku. 
Aku sadar. Lilinku lemah. Apinya yang mecolok tak dapat menutupi ketakutannya. Lilinku bergantung padaku, pada pemiliknya. Lilinku mengharuskanku menjaga cahayanya, walaupun aku tahu, aku tidak jauh lebih kuat darinya. Aku tidak lebih baik tanpanya. Kami saling membutuhkan.

Kutelungkupkan tanganku di sekelilingnya. Panas, tetapi kutahan. Tak akan ku menyerah membiarkan lilinku mati, yang nantinya juga membuat hidupku mati. Aku yakin, angin-angin nakal akan pergi. Aku yakin mereka akan tahu, betapa pentingnya ia dalam hidupku yang gelap ini.

Hey lilin, mereka sudah pergi! Perlahan kurenggangkan jemariku, sambil mengibaskannya ke udara. Panas apinya terbayar sudah. Kami aman. Kami aman dari mereka. Tapi jangan senang dulu, mereka mungkin akan datang lagi, suatu saat nanti.

Lilinku, cahayamu yang lemah telah menyinari jiwaku, bahkan melebihi matahari. Ketidakberdayaanmu menguatkanku, membuatku sadar akan pentingnya engkau. Tak ada satupun yang bisa mengganggumu lagi, karena aku disini, menjaga cahayamu, menjaga apimu dari angin yang berhembus. Sampai suatu saat nanti, sumbumu berakhir meredup perlahan tapi pasti. Aku tahu engkau akan meleleh, tapi aku selalu berharap, seiring berkurangnya sumbumu, aku akan menjadi lebih kuat. Aku akan kuat tanpamu, kuat tanpa cahaya redupmu, karena aku punya ribuan lilin-lilin manis, yang kudapatkan dari usaha-usahaku selama kau menemaniku, dulu.

Lilinku, terima kasih atas jasamu. Jangan pernah menganggap dirimu lemah, karena kelemahanmu-lah yang mengokohkan jiwaku, menguatkan keyakinanku akan jalanNya.

1 comment:

  1. keep fighting :-))
    and keep the lights of the candles on..

    btw, this is Ms. Verra :-))

    ReplyDelete